Senin, 26 Desember 2011

Rindu Di Balik Mimpi (3)

Puing-puingnya tak tampak lagi, tak tersisa untuk memberi bekas kenangan. Hanya beberapa bangunan megah sebagai penanda. Tak ada lagi ratap, mungkin sedikit ingatan. Bagian mana yang harus dikenang pun sudah terbuang, agar pilu tak lama mendekam. Namun sejenak melewati setapak lain selalu menggugah. Tak harus berada di tempat itu dan ketika itu hanya agar bisa merasakannya. Jangan ditanya bagaimana rasa kehilangan yang terkadang menyesakkan. Jangan ditanya berapa banyak gambar yang hadir setiap malam ketika terpejam semenjak hari itu. Jangan pula mengungkit tetesan yang jatuh setelah melihat potret di surat kabar selama berhari-hari. Benar kalau kita sama, tapi tak harus bersama. 

Sore ini melewati lagi hunianmu, tapi situasinya selalu sama, kosong. Bisakah ketika mengetuk, seperti biasa kau yang membukanya. Bisakah ketika masuk, seperti biasa kau membawakan makanan. Bagaimana bisa tak terpaku, jika hunian itu masih terus memberi harapan. Bahkan terkadang mencoba untuk mengabaikan ketika melewatinya, tapi selanjutnya tersesalkan.

Apa kabar? Kenapa lama sekali tak hadir lagi. Hanya untuk sekedar menyapa, mengatakan bahwa dirimu baik-baik saja. Maaf untuk hari-hari terakhir tak membiarkanmu menghubungi, sebenarnya hanya ingin mengganggumu, tapi ternyata benar-benar tak ada lagi panggilan yang menyapa setiap malam yang sering kau lakukan hanya untuk menanyakan tugas, yang sebenarnya itu hanya alasan agar kita berbicara berjam-jam di telepon, membicarakan hal-hal yang tidak penting.   
Apa kabar? Fotomu sudah lama tak terpajang, mungkin mereka sudah jengah. Maaf, entah mengapa aku pun tak mengambilnya. Padahal kau sangat cantik, selalu.
Apa kabar? Ini sudah ribuan hari, tapi mengapa masih belum ada kabar tentangmu. Berharap ketika sedang berjalan kita berpapasan dan kau menyapa dengan panggilan kesayangan yang kau buat, "sarmut". Taukah panggilan itu masih tergunakan.

Untukmu yang sering mengotori baju seragam, untukmu yang setiap malam menghubungi, untukmu yang selalu berlindung di belakang punggung, untukmu si pemilik dagu indah, hanya ada doa yang semoga bisa tersampaikan...

Inilah garis-Nya, garis yang harus dilewati bagi kita yang hanya sementara. Di manapun kini, semoga Allah mencurahkan semua kebaikan untukmu, Mutia... 
Keyakinan ini masih sangat besar... J

365 Hari

Ini tentang bagian untuk menginduksi diri. Ibaratnya Hukum Faraday di mana selalu ada perubahan. Sejatinya pembuktian selalu hadir tumpang tindih dengan waktu. Yang lainnya hanya tinggal mengambil bagian untuk mengamati. Berikutnya adalah berbenah.

Now, for the time that has elapsed, still trying to run well and hopefully always istiqomah. I always expect with you all, in our the assemblies of dhikr. To always be on my side, for much faithfulness.. Thanks..

menyayangi kalian.. :)

Lakon Ini

Para pejalan kaki, pemakai kendaraan bermotor, bocah-bocah yang bersepeda, seorang ibu yang terus berbicara melalui telepon selulernya, gadis kecil yang sedang berusaha memperlihatkan langkahnya, remaja yang mengabadikan gambarnya di depan kamera..
Lingkungan yang berbeda-beda, situasi yang selalu sama. Peran yang tak pernah berganti, pelakon yang sama, waktu dengan lain digit namun pada keadaan alam yang serupa. Untuk menjaga kontak agar selalu terlihat sempurna. Bahkan jika tak ada harus tetap menyimpulkan rona indah hingga tak boleh ada sedikitpun celah bagi kecewa. Tidak untuk banyak waktu, namun akan ada untuk satu waktu di mana tak perlu lagi mencari kemudian menetap untuk menunggu.
Disini semua selalu menyenangkan. Ada banyak alasan untuk menunggu, bahkan disaat yang lain telah berbalik arah. Karena keyakinan ini masih sangat besar.. J

Petang dengan aroma  jalanan yang basah...
dermaga, 25

Minggu, 18 Desember 2011

Tepi Kota

Setelah lama menanti, akhirnya hari ini aku bisa berada di tempat di mana aku bisa menghirup aroma asap bakar yang membumbung, mencium bau asin gelombang, merasakan potongan-potongan daging kecil yang ditusuk, dan menikmati hamparan langit yang menjingga. Entah berapa lama, hingga aku terlalu menikmati tempat ini. Rasanya cukup untuk merayakan sedikit keberhasilanku.. :)


Minggu, 11 Desember 2011

Life like colourful balloons

There are things we can't predict, like two days..many plans, but not materialized.. 

I really just want to remain silent, hiding.. 
Yesterday i should have gone to the invitation, yesterday i should have gone to college.
Today I was supposed to attend the assemblies of dhikr.. and today I should have gone to place that have been long out of my visit.. (again had to delay to smell the smoke and stared at dusk from behind the handle). But I didn't do all that..

It turns out I couldn't help myself. This evening i step along the way stui, enjoying the smell of another..the smell who very..very..very..i like.. and of course stopping to choose it then take it home..
But with an incident. yeah.. again and again, meet the animal whose behavior is not very friendly. 
I was shocked by the six geese. I was chased by them..
hemm...

And now, go back to bed.. It seems the whole side of the bed had been slept.. (bolsters..bolsters..)
haaaa...really just staring at the sky from the window, again..

Happy, sad, love, sorrow, angry, funny, calm, cheerful, laughing, crying.. (that's how i feel)
I think life like colourful balloons..

cheer up my self.. and I'm Ok right now.. :)

Kamis, 01 Desember 2011

Sabtu, 26 November 2011

Setahun Silam



Di markas kita itu, tepatnya markas pinjaman, kita duduk berlingkaran membenamkan diri dalam doa, doa yang kita panjatkan di awal tahun hijriah, setahun silam. Saling menanamkan harapan, dan menyemaikan rasa syukur. Semoga ada saatnya, disatu waktu kita bisa mengulang hal itu kembali, bersama. :)

Kamis, 24 November 2011

Analogmu, Butiran-butiran Cair

Tak perlu bentangan waktu yang lama. Jika matahari merasa sudah cukup untuk mengumpulkan seluruh energi yang dibutuhkan guna menghasilkan butiran-butiran kristal cair kemudian menyatukannya di satu wadah raksasa yang membentuk gumpalan lembut dan dengan sedikit bantuan hembusan alam maka kita akan langsung dapat menghirup aroma jalanan yang basah karenanya. Aroma yang menghantarkan alunan merdu. Alunan yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu.

Sungguh aku memang berharap butiran itu selalu hadir menemaniku dengan wujudnya yang sejuk. Adanya maka aku tak perlu merasa sendiri melewati tiap jembatan jalanan, adanya maka aku tak perlu panik menghapus setiap tetesan yang mengalir di sela-sela wajahku. Karena dia akan setia menjadi teman dan akan mampu menjadi penyamar. 

Namun nyatanya tidaklah seutuhnya dia mampu menetap, ada kalanya dia harus pergi. Terkadang sisi hatiku berontak menuntut banyak kebersamaan dengannya, jika dia tak bisa menetap maka aku berharap aku dapat ikut ketika dia menghilang. Tapi sisi lain hatiku melembutkan semuanya, karena sesungguhnya bukan hanya aku yang mengharapkannya, banyak mereka yang memang sudah lama menanti kehadirannya. Yaa.. memang kadangkala dia harus membagi kehadirannya, satu waktu di tanah ini dan satu waktu di tanah lain.

Sensasi yang berbeda ketika dia hadir menerpa wajah kemudian masuk melalui pori-pori menyejukkan bagian dalamnya memang selalu mampu meredam segala penat hati. Seperti malam ini, dia hadir dan butiran-butiran itu mewakili wajah-wajah yang tersenyum... :)

Esok aku akan menantinya di sudut jalan bersama senja... 

End

I don't want to look back..
I don't want to repeat mistake..
please, let me walk...let me calm...


we had made a deal..

Jumat, 11 November 2011

Rainy Mood

Nyanyian hujan hari ini membangkitkan ingatan ke beberapa ratus hari silam...jatuh ke satu dimensi lain, merasakan gerakan yang berbeda..
Tapi tidak untuk beberapa ratus hari berikutnya .. bahkan sama sekali tak ingin mengulang..
menata diri yang tidak pernah mudah namun kini berhasil..

Hujan masih belum mau berhenti.. baunya yang berbeda memberikan sensasi tersendiri untuk ratusan hari yang terkelang..

Dan aku tak lagi berusaha menggurat kata balasan...

Mabrook... semoga banyak manfaat setelahnya.. :)

Senin, 07 November 2011

You Are Never Alone


Sometimes, when the world's not on your side
You don't know where to run to
You don't know where to hide.
You gaze, at the stars in the sky
At the mountains so high
Through the tears in your eyes.
Looking for a reason,
to replace what is gone.
Just remember, remember
That you are never alone.
You are never alone (you are never alone)
Just reach into your heart
And Allah is always there.
You are never alone (you are never alone)
Through sorrow and through grief
Through happiness and peace
You are never alone.
So now as you long for your past
Prepare for your future
But knowing nothings going to last
You see this life is but a road
A straight and narrow path
To our final abode
So travel well O Muslim
And Paradise will be your home
And always remember
That you are never alone.
You are never alone (you are never alone)
Just reach into your heart
And Allah is always there.
You are never alone (Allah is there)
Through sorrow and through grief
Through happiness and peace
You are never alone.
You are never alone (you are never never alone)
Just reach into your heart
And Allah is always there.
You are never alone (you are never alone)
Through sorrow and through grief
Through happiness and peace
You are never alone.


Sometimes we become a backrest, but sometimes we also need a place to backrest...
you are never alone... :)

Sabtu, 05 November 2011

Antara (kamu;kamu)

Antara ukiran jingga dan keremangan kuning.. (kita)
Anatara deburan asin dan ketenangan tawar.. (kita)
Antara aroma asap dan lelehan air.. (kita)
Antara atap manusia dan atap Tuhan.. (kita)
Antara kerikil kasar dan permadani lembut.. (kita)
Antara sinaran yang kering dan terpaan yang basah.. (kita)
Antara kelantangan suara memanggil dan kelembutan suara membaca.. (kita)
Antara kesenangan tawa dan kesedihan air mata.. (kita)
Antara pelukan hangat dan kecupan pipi.. (kita)
Antara kamu dan kamu.. (aku)




berusaha belajar berjalan tanpa keantaraan...

Rabu, 26 Oktober 2011

66 Tahun Menjadi Penerang


Tidak semua sorotan yang dialamatkan kepada kita, warga PLN, adalah benar
Banyak juga yang hanya emosional
Tapi itulah kenyataannya
Kenyataan dunia medern saat ini
Yang disebut juga zaman marketing
 Persepsi adalah segala-galanya
Persepsi sering mengalahkan fakta
Tidak ada gunanya berbantah lisan
Tidak ada gunanya marah serapah
Tidak ada jalan lain
Kita harus kalahkan persepsi itu
Dengan tekad baru kita
Kita nyalakan Indonesia seluruhnya
Kita senyumkan konsumen secepatnya
Dengan tekad baru
Semangat baru
Cara baru
Bebaskan Indonesia dari kegelapan 
Bebaskan konsumen dari keluhan
Bebaskan warga PLN dari cap yang hina ini
Cap sebagai perusahaan yang selalu rugi
Cap sebagai pengemis subsidi
Penghisap uang negeri
Tahun 2010 kita mulai sepenuh hati
Tahun 2013 kita akhiri penderitaan ini

_Dahlan Iskan_


66 tahun dari "strategi" menjadi "perkuatan internal"
66 tahun dari "diesel" perlahan menjadi "gheothermal"
66 tahun dari "hujatan" menjadi "prestasi"
66 tahun dari "listrik untuk kehidupan yang lebih baik" menjadi "bekerja! bekerja! bekerja!"

Senin, 24 Oktober 2011

Kamis, 20 Oktober 2011

Rindu Di Balik Mimpi (2)

Terlalu banyak tabir yang sebagiannya sangat tipis dan berkilau..
dan aku berusaha melewatinya satu persatu..
dan ketika berada ditabir akhir aku berharap bisa meleburkan diri..
agar aku bisa menangkap bayangmu..

Rindu ini seperti sesuatu yang perlahan mencoba melewati kerongkongan..
sungguh sangat mengusik diri..
Selalu bertanya tentang keadaanmu..
walaupun kau di sana atau mungkin masih di sini akan selalu baik-baik saja.
Tapi aku tak pernah tenang, aku terus mencarimu..
Sebab aku ingin tumpahkan semua..
Sebab aku.......rindu...

Mumut, apa kabar?

Rabu, 19 Oktober 2011

Rindu Di Balik Mimpi (1)

Aku melihatmu ketika cuaca berawan tipis..
Namun awan itu menghalangiku untuk mendapatkan gambaran jelasmu..
Rasaku ingin melihatmu secara utuh, tanpa ada penghalang sedikitpun..
Agar aku tau wajahmu sekarang seperti apa..

Mumut, apa kabar..??

Sabtu, 15 Oktober 2011

Hijjaz - Lukisan Alam

Hidup tidak selalunya indah
Langit tak selalu cerah
Suram malam tak berbintang
Itulah lukisan alam
(Begitu aturan Tuhan)

Jadilah rumput nan lemah lembut
Tak luruh dipukul ribut
Bagai karang di dasar lautan
Tak terusik dilanda badai

Dalam suka hitunglah kesyukuranmu
Dalam senang awasi kealfaanmu
Setitis derita melanda
Segunung kurniaanNya

Usah mengharapkan ke segalanya
Dalam perjuangan penuh pengorbanan
Usah dendam berpanjangan
Maafkan kesalahan insan
(Begitu ajaran Tuhan)

Hasbiallah, Hasbunallah
HasbiRabbi jalallahu Ya Allah

Dalam diam taburkanlah baktimu
Dalam tenang buangkanlah amarahmu
Suburkanlah sifat sabar
(Di) dalam jiwamu itu

18.15 (lalu)



18.15 (lalu): Cahaya itu perlahan turun pergi ke bagian lain, belumlah seutuhnya hilang di bagian ini hanya saja gunung telah menyembunyikan bagaimana caranya ia pergi ke bagian lain.
18.15 (lalu): Rekahan merahnya mulai menggoda, membayangkan jika itu gulali maka bocah-bocah pasti akan kegirangan (tidak terkecuali saya)..
18.15 (lalu): Formasi apik bulu-bulu terbang berwarna putih mulai tampak, sepertinya sang kepala regu sudah piawai sekali mengomandoi pasukannya, hingga tak ada sedikitpun dari mereka yang melenceng dari barisan yang membentuk segitiga tanpa dasar itu.
Berdecak kah..?? Ah, bukan lagi... Seandainya ada alat yang bisa mendeteksi tiap isyarat gerakan organ maka bisa dipastikan jantung ini seperti berloncatan dengan irama yang tak beraturan, hati mulai mensejajarkan diri untuk mengamit lambung mengajaknya untuk berdansa, bukankah petang itu romantis.. ;)
18.15 (lalu): Memikirkan bagaimana caranya agar tidak ter(meng)goda makanan-makanan itu lagi.. hmm.. bisa tidak yaa penjualnya dimutasikan saja..ahh sepertinya terlalu beresiko.. (mantapkan hati, itu yang paling benar “HAMASAH”)
18.15 (lalu): Membayangkan setengah panci lagi bubur yang belum (harus) dihabiskan, udah 3 hari belum ada tanda-tanda akan habis, mesti berkali-kali di panaskan.. (bunda.. satu panci itu biasanya untuk lima orang, bukan satu orang *menatap takjub)
18.15 (lalu): Mulai merasakan lapar.. kurma lagi..kurma lagi.. Cuma itu yang bisa diajak berteman, yang lainnya, maaf beberapa hari ini konfirmasi pertemanannya agak sulit diterima.
18.15 (lalu): Pulang dengan senyuman, sembari menerka-nerka pesan apa yang akan dikirimkannya (kan romantis :p).
18.15 (lalu): Berbisik lirih... "Allah, Cinta-Mu indah..." (malu) :)

Minggu, 09 Oktober 2011

Hadiah yang Belum Berwujud




Lagi-lagi aku hanya bisa menghela nafas panjang. Sudah hampir seminggu aku duduk termangu di depan laptop yang terkoneksi dengan jaringan internet. Aku terus mencari tau apa yang biasa diberikan seseorang pada hari jadi sahabatnya, tentunya selain untaian doa. Aku menatap kalender yang tergantung di dinding, tanda merah yang melingkar diangka 11 itu masih tetap mengambil tempat dipikiranku.  Hingga kini belum satupun ide yang muncul untuk sebentuk hadiah di hari spesialmu nanti. Waktu seperti terus mengejarku. Sempat terlintas dibenakku untuk memberikanmu hewan peliharaan, mungkin sepasang ikan hias yang akan menari-nari sepanjang waktu di dalam sebuah akuarium mini atau seekor hamster yang dengan lincahnya terus menggerakkan kaki diroda berputar. Atau mungkin seekor kucing cantik berwarna putih dengan bulu yang lebat yang pastinya akan dengan senang hati bermanja-manja padamu jika kau mau mengelus-elus tubuhnya, bukankah itu personifikasi dari tokoh kartun yang kau sukai. Jika memang itu yang aku berikan, aku pasti akan menambahkan pita cantik ditelinga kirinya, namun jangan berharap aku akan memberikan seekor kucing tanpa mulut, agar terlihat sama dengan tokoh kartunmu itu.
Ahh..tidak. Itu hanya selingan dari imajinasiku saja. Sepertinya aku tak akan memberikan hewan peliharaan untukmu. Aku takut jika kau sedang lapar, kau akan tega menggoreng ikan-ikan hias itu, atau jika kau sedang kesal kau akan mengambil roda berputar milik si hamster dan kemudian menggantungkannya di pintu kamarmu agar menjadi penghiburmu, atau jika kau sedang bahagia kau akan dengan senang hati menggelitik tubuh sang kucing. Sepertinya terlalu menyeramkan bagi mereka jika harus hidup berdampingan denganmu.
Lalu apa..? Hingga detik ini pun aku belum menemukan benda apa yang akan kuberikan padamu. Bisa saja aku bertanya padamu apa yang kau inginkan saat ini. Tapi aku yakin kau pasti akan menjawab “Aku tak butuh apa-apa, kau sudah mengingat hariku saja itu sudah lebih dari cukup bagiku”. Atau jika aku boleh berimajinasi lebih kau mungkin akan memberikan jawaban yang mengharu biru hatiku seperti “Aku tak butuh apa-apa, karena kamu sudah melebihi hadiah apapun yang Tuhan berikan untukku”. Khayalan seorang imajiner..

Helaan panjang ini masih akan terus terjadi selama aku belum menemukan hadiah apa yang bisa aku berikan untukmu. Kembali aku menatap kalender itu, ternyata setelah diperhatikan secara lekat angka yang terlingkari warna merah itu hanya berselang satu dengan angka yang menunjukkan tanggal hari ini. Itu artinya waktu hanya menyisakan satu hari saja untukku.
Dan seperti malam-malam kemarin wajahku hanya menyisakan rona-rona kebingungan.

Sungguh aku hanya ingin semuanya terlihat spesial..

***


The third day for me to write "#15harimenulisdiblog" on the tenth day with the theme #hadiah @hurufkecil

Sabtu, 08 Oktober 2011

Menanti Senja Di Balik Jendela


Sudah lebih dari setengah jam yang lalu wanita paruh baya itu berusaha menyuapkan sesendok bubur ke dalam mulut gadis kecil itu, namun sudah lebih setengah jam pula gadis itu tidak membuka sedikitpun rahangnya walaupun wanita paruh baya yang biasa dipanggil Bik Inah itu sudah memohon dengan mengatakan dampak kesehatannya jika tak ada sesendokpun makanan yang masuk ke tubuhnya. Ia terus mengatupkan rahangnya, tak bergeming sedikitpun. Hanya ada erangan kecil yang sedari tadi terdengar. Kali ini Bik Inah sudah sangat berputus asa, wanita berkerudung itu menatap iba wajah gadis dihadapannya. Baginya beban hidup yang dialami gadis yang bernama Fatin itu tidak sesuai dengan usianya yang baru menginjak 13 tahun. Seharusnya saat ini Fatin sudah duduk dibangku SMP, mempunyai banyak teman. Namun tidak, kenyataannya Fatin sekarang hanya duduk di atas sebuah kursi roda dengan tubuh yang hampir seluruhnya lumpuh. Hanya sedikit sekali dari seluruh bagian anggota tubuhnya yang bisa digerakkan. Bahkan tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya kecuali erangan kecil. Bukan karena indera yang satu ini sudah tak berfungsi lagi tetapi entah mengapa Fatin tak membiarkan sedikitpun bibirnya mengeluarkan sepatah kata. Menurut dokter yang menanganinya, hal ini disebabkan oleh trauma yang dialami Fatin.

Hampir dua tahun lamanya Fatin mengalami hal ini. Selama itu pula ia selalu menghabiskan waktunya duduk di depan jendela kamarnya. Kecelakaan dua tahun silam yang menimpanya lah yang membuat tubuh Fatin tak berdaya seperti sekarang. Bahkan kedua orang tuanya harus pergi menghadap Ilahi. Ketika itu mobil yang mereka tumpangi menabrak pembatas jalan. Beruntung bagi Fatin yang duduk di bangku belakang selamat walaupun ia tak sadarkan diri selama 3 minggu. Bagi Fatin yang merupakan anak tunggal, kecelakaan yang telah membuatnya harus kehilangan dua orang yang disayanginya itu sungguh berat. Hari-harinya kini hanya ditemani oleh kesepian walaupun ia mempunyai seorang Bik Inah yang selalu setia disampingnya.

Tak ada lagi yang bisa dilakukannya selain hanya duduk dan melemparkan tatapan kosong keluar jendela. Karena hanya dengan hal itu Fatin dapat menaruh harap agar kesepiannya terkikis. Fatin selalu menanti  datangnya senja yang akan mengantarkan malam kepadanya di mana matanya akan kembali terlelap.  Senja lah yang menutup harinya yang sepi. Dan Fatin selalu berharap senja datang lebih awal.


***

The second day for me to write "#15harimenulisdiblog" on the ninth day with the theme #jendela @hurufkecil


Rabu, 05 Oktober 2011

Tertinggal



Sebuah ayunan tua yang terbuat dari besi terdengar berderik, yang menandakan ada seorang bocah sedang mengayunkan tubuhnya. Mata sipitnya awas mengitari seluruh permainan yang berada di halaman taman kanak-kanak tersebut. Sudah setengah jam yang lalu kakinya tak lelah berusaha menarik dan mendorong tubuhnya agar ayunan itu terus bergerak. Mulutnya terus melantunkan bait-bait yang diajarkan oleh sang guru. Beberapa temannya masih terlihat sedang berlari saling melemparkan pasir. Bocah itu sedang menanti jemputan kedua menggunakan mini bus yang disediakan oleh taman kanak-kanak tersebut untuk mengantar dan menjemput para bocah yang bersekolah di sana.
“Tia, kamu gak pulang sayang??” Tiba-tiba sebuah suara mengagetkannya.
“aaa...” Bocah itu terperanjat, namun langsung tersenyum ketika mengetahui suara itu berasal dari gurunya.
“Tia, lagi tungguin Pak Ableh, Bu.” Jawab Tia manis.
“Kamu jemputan kedua, ya?”
“Iya, bu”
“Perlu Ibu temanin, sayang?”
“hmm..gak papa, Bu. Tia berani kok sendiri aja”
“Baiklah..” Sang guru langsung bergegas entah menuju ke mana.
Bocah yang bernama Tia itu kembali asyik dengan kegiatannya. Ia masih melantunkan bait-bait itu sembari mengayunkan tubuhnya. Namun matanya kini sudah tak memperhatikan halaman. Gerakan ayunan pun melambat dan beberapa menit kemudian berhenti. Tia menatap pijakannya, dan mulai menggurat pasir yang ada disitu dengan kaki kecilnya. Setiap satu kata yang berhasil ditulisnya dengan baik Tia akan tersenyum sambil bertepuk tangan kemudian ia menghapusnya dan menuliskan kata lain, begitu seterusnya. Hingga tak disadarinya titik-titik air mulai jatuh membasahi pasir itu. Tia menghentikan kesibukannya dan melihat ke sekitar, sudah tak tampak lagi teman-temannya yang berlarian, perhatiannya langsung tertuju pada sebuah mini bus yang berada di luar yang perlahan beranjak meninggalkan taman kanak-kanak itu. Tia tersentak dan langsung berlari namun sebuah batu besar malah membuatnya terjatuh. Darah segar mengucur dari pelipisnya. Tak ada rintihan yang keluar dari bibirnya. Tia hanya menatap nanar mini bus yang sudah tak tampak lagi wujudnya.
***
The first day for me to write "#15harimenulisdiblog" on the sixth day with the theme #tamankanakkanak.. @hurufkecil 

Jumat, 30 September 2011

Edcoustic Feat Fika - 7 Surga

kumandang cinta bergema hingga ke hati
lafaz-lafaz asmara memanggil jiwa yang rapuh
rapuhnya aku Kau Maha Tahu
pagi siang malam dunia yang ku tuju
saat ku jatuh baru ku sadar kaulah segalanya

Tuhan ku angkat kedua tanganku
sudikah Engkau menerima cintaku
berdarah-darah akan ku tempuh
menggapai tarikat cinta-Mu

7 surgapun aku tak pantas
menerima diri yang bersimbah dosa
ku harap cinta dan ampunan-Mu
setinggi araz-Mu seluas semesta cinta


Resonansi Hati

Hmm..mungkin beginilah resonansi hati itu bekerja..
Disaat diri sedang goyah seorang sahabat tiba-tiba mengirimi sms yang isinya..

"Betapa ALLAH selalu ingin membahagiakan kita di setiap keadaan nan gundah...
Ia berkata:
"La taiasuu min rahmatillah" Maka tenanglah, teguhlah, dan optimislah.
Karena dipenghujung setiap malam ada pagi yang cerah, di balik setiap bukit ada taman yang indah, di balik batu besar ada mata air yang sejuk, setelah perjalanan jauh ada sungai yang mengalir jernih, setelah kelelahan ada tempat peristirahatan yang nyaman, setelah kesedihan ada kebahagiaan.. :) 

Ah..jadi merindukanmu..
Hmm..maaf..sejenak kita tak bisa duduk untuk bertilawah bersama, karena 'kesibukan yang semakin menjadi-jadi' (harusnya tak menggunakan kalimat ini)..
Tapi begitulah adanya, hanya ingin tenggelam (sejenak)..
Jikalah Dia mengizinkan, bisa dipastikan aku akan kembali duduk bersamamu lagi.
Aku akan dengan senang hati membiarkan dirimu menggangguku sepuas hatimu. Dan kau pun tentunya akan dengan lapang dada mendengarkan omelan-omelanku sepanjang waktu.
Ingat kan rencana-rencana besar kita untuk tujuan akhir itu..
Penyemangatku..

*Dan di malam yang sama resonansi lain hadir menggetarkan dengan cintanya.. :) 
Berharap pula semoga di tempat berbeda ada hati lainya lagi yang tergetar.


Selama hati kita terjalin rapi tak akan pernah ada ruang untuk kebencian. Sungguh mencintaimu..

Selasa, 27 September 2011

Allah Al Afuw

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau suka memaafkan (hamba-Mu), maka maafkanlah aku"

Senin, 26 September 2011

Para Penempuh Jalan Cinta

sarmut Keindahan maqamat melekat pada diri para penempuh jalan cinta & kenikmatan ahwal ada pada orang-orang arif.. "mari jatuh cinta lagi" #MJCL

sarmut Maqam (maqamat): karakter ruhani yg melekat pd seorang penempuh jln cinta lwt proses pembiasaan. #MJCL

sarmut Hal (ahwal): keterpengaruh hati oleh org yg dicintai karena seringg berjumpa dengannya. #MJCL

sarmut Adapun karakter para penempuh jalan cinta yaitu... #MJCL

sarmut *Al-syawq: dorongan jiwa utk menyempurnakan rasa kagum dgn membayangkan kehadiran Kekasihnya (kerinduan). #MJCL

sarmut *Al-Uns: kegembiraan hati karena menyaksikan keindahan Sang Kekasih tanpa merasa dipantau oleh org lain. #MJCL

sarmut *Al-ridha: keadaan dimana para pecinta tidak merasa sakit & sabar menanggung kesulitan (rela). #MJCL

sarmut *Al-khawf: perasaan dihinggapi sesuatu yang tidak diinginkan, takut kehilangan Kekasih. #MJCL

sarmut *Al-raja': semangat jiwa untuk mendapatkan apa yang diinginkan dari Kekasih (pengharapan). #MJCL

sarmut *Al-muraqabah: keyakinan hati bahwa Sang Kekasih selalu menyaksikan. #MJCL

sarmut *Al-haybah: adanya rasa takzim dalam hati yg mencegah seseorang melihat kepada selain Sang Kekasih. #MJCL

sarmut *Al-ghirah: cemburu terhadap dirinya supaya tidak ada dalam dirinya tempat bagi selain Kekasihnya. #MJCL

sarmut *Al-dzikr: menyebut-nyebut (mengingat) nama Kekasihnya. #MJCL -end-

Marilah kita jatuh cinta lagi, dan sebarkan debu emas ke seluruh penjuru Bumi.
Marilah kita menjadi musim semi baru, dan merasakan tiupan lembut dalam wewangian surgawi.
Marilah kita busanai bumi dalam kehijauan, dan seperti getah pohon yang muda.
Biarkan berkat dari dalam mengaliri kita.
Marilah kita ukir permata dari hati kita yang membatu, dan pancarkan cahayanya untuk menyinari jalan cinta.
Lirikan cinta sejernih kristal dan kita diberkati karena cahayanya.
 - Rumi -

Jumat, 23 September 2011

Selamat Malam Sayang

Indah sekali menatap wajah-wajah mungil kesayanganku. Gadis-gadis kecil ini akhirnya lelap dalam buaian karena kelelahan.
Setelah mengajak mereka berlarian saling rebutan balon-balon berwarna, dengan jeritan-jeritan yang sepertinya tak ada duanya. Tak urung membuat nenek mereka harus mengurut dada, bahkan sesekali memarahi atas keributan mereka. Padahal cucu tertuanya inilah yang seharusnya menjadi tersangka atas keributan yang mereka perbuat..sstt.. ;)

Membuatkan susu, meninabobokan, menyelimuti, dan memberikan kecupan selamat malam sepertinya sudah menjadi tugas rutin. Bahkan jika sudah larut begini, masih harus mengintai, apakah ada nyamuk-nyamuk kecil yang suka sekali menggigit wajah polos mereka. Atau juga masih harus wanti-wanti apabila posisi mereka saling tumpang tindih. Hmm..seperti sekarang, kaki bertemu kepala..ckck.. Dan yang pasti harus tetap siaga jika rengekan mereka untuk sebotol susu..

Sepertinya mereka sudah berada jauh di alam mimpi menikmati taman bermain yang dipenuhi bunga-bunga indah yang dihinggapi kumbang, dengan arena bermain dikelilingi pasir putih, dan permen warna-warni tentunya..

Selamat malam sayang.. :)

Kamis, 22 September 2011

Mesjid Biru



Mesjid Sultan Ahmed atau yang lebih dikenal dengan nama Mesjid Biru ini terletak di Istanbul, Turki. Mesjid ini dibangun antara tahun 1609 dan 1616 atas perintah Sultan Ahmed I, yang kemudian menjadi nama mesjid tersebut. Ia dimakamkan di halaman mesjid. Mesjid ini dikenal dengan nama Mesjid Biru karena warna cat interiornya didominasi warna biru. Akan tetapi cat biru tersebut bukan merupakan bagian dari dekor asli mesjid, maka cat tersebut dihilangkan. Sekarang, interior mesjid ini tidak terlihat berwarna biru.


Mesjid ini adalah satu dari dua mesjid di Turki yang mempunyai enam menara, yang satu lagi berada di Adana. Kabarnya, akibat jumlah menara yang sama dengan Masjidil Haram di Mekkah saat itu, Sultan Ahmad mendapat kritikan tajam sehingga akhirnya beliau menyumbangkan biaya pembuatan menara ketujuh untuk Masjidil Haram.


Halaman dalamnya sama luas dengan mesjidnya dan dikelilingi oleh arkade. Tempat mengambil wudhu' ada di kedua sisi luarnya. Kolam air mancur bersegi delapan yang berada di tengah halaman . Gerbang monumental tetapi kecil menuju halaman dalam secara arsitektur menonjol dari arcade. Bentuk semi kubahnya memiliki struktur stalaktit halus, dipuncaki lengkungan berhias di atas tiang tinggi. Gerbang ini menghadap ke Hippodrome dan menjadi salah satu tempat favorit pengunjung berfoto.


Elemen paling penting di dalam mesjid adalah mihrab, dari marmar yang dipahat halus dengan relung stalaktit dan hiasan kaligrafi di bagian atasnya. Dinding di sebelahnya dilapis kepingan keramik, tetapi banyaknya jendela di dekat situ membuat pengunjung silau sehingga keramiknya tak terlihat spektakuler. Di kanan mihrab ada mimbar, tempat khatib berdiri menyampaikan khutbah Jum'at atau pada Shalat Ied. Desain mesjid memungkinkan suara khatib terdengar jelas oleh seluruh jemaah yang memadati mesjid.


Ada juga ruangan khusus untuk keluarga penguasa di sudut tenggara, yang berhubungan dengan dua kamar istirahat di lantai atas mesjid. Ruangan khusus ini memiliki mihrabnya sendiri.


Mesjid biru disebut sebagai objek wisata paling banyak dikunjungi di Istanbul. Hal inikarena ketika azan berkumandang, pengunjung yang berada disekitar mesjid ini akan kembali ke Mesjid Biru untuk shalat. Bisa tiga-empat kali ke Mesjid Biru, sementara ke yang lainnya cukup sekali saja.


Subhanallah..
benar-benar ingin merasakan sujud di sana... :')

Jumat, 09 September 2011

Bisnis

Akan ada khianat jika berbisnis dengan manusia, namun tidak sama sekali jika dengan Allah..

Senin, 05 September 2011

Ilmu

Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra, katanya dia mendengar Rasulullah saw bersabda: 
“Allah tidak menarik kembali ilmu dengan jalan mencabutnya dari qalb manusia, 
tetapi dengan jalan mematikan ulama. Apabila ulama telah punah, 
maka masyarakat akan mengangkat orang-orang bodoh menjadi
pemimpin yang akan dijadikan tempat bertanya. 
Orang-orang bodoh ini akan berfatwa tanpa ilmu; 
mereka itu sesat dan menyesatkan.”



*Teriring doa untuk Abah Anom..

Ilmu Awe

Jadikanlah ilmu sebagai amalan bukan sebagai acuan untuk menyalahkan..
— Ustad Taufik

Alhamdulillah..hari ini bertambah lagi guru, bertambah teman, dan bertambah ilmu..

Di atas sehelai tikar, kami membuka lembaran-lembaran kitab itu. Metode belajar menggunakan sebuah awe (rotan), jika tak beres maka dengan senang hati awe itu akan mendarat manis di telapak tangan..hmm.. Jangan tanya bagaimana rasanya. Namun itulah kelezatannya, menanamkan ilmu butuh kesungguhan, kesungguhan akan diperoleh dari sebuah pengorbanan, walaupun kulit yang mulus harus lecet dan merah karena sabetan awe, namun esensi ilmu akan tertanam baik di dalam kulit. Insya Allah.. :)
Semoga perjalanan ini tak terhenti walaupun setiap memulai hal baru, yang Insya Allah baik selalu saja ada rintangan..
Semoga bisa selalu istiqamah..

Keep hamasah! n_n

Minggu, 04 September 2011

Romantis

Romantis itu apabila kamu berhasil mengekspresikan rindumu dengan menyapanya.

Syawal


salimafillah Tuk Shalih (in+at) yang tanya Puasa #syawal; a)Utama berturut, tidakpun tetap baik. b)Utama telah mengqadha' hutang puasa, belum pun baik saja.

salimafillah 1. Niat ibadah wajib (mis. Qadha' Puasa) TIDAK bisa disatukan dengan niat ibadah sunnah (mis. puasa #syawal) dalam satu 'amalan saja.

salimafillah 2. Menurut jumhur; BOLEH menggabung 2/ lebih niat yang sama- sama sunnah dalam 1 'amal. Mis; niat puasa #syawal-Senin/Kamis/ Ayyamul Bidh.

salimafillah 3. Hal itu (menggabung niat yang sama-sama Sunnah) juga berlaku dalam Shalat. Mis; syukur wudhu'+tahiyyatul Masjid+qabliyah Shalat. #syawal

salimafillah 4. Puasa #syawal tersunnah di keseluruhan bulan Syawal sejumlah 6 hari. Utama jika berturut- turut & bersegera, tidakpun tetap baik adanya.

salimafillah 5. Utama jika sempat melunasi hutang puasa Ramadhan sebelum bersunnah #syawal. Belumpun tak apa; jangan terhalang dari keutamaan Syawal-nya.

Ta'aruf

asmanadia Bingung? Gimana dapat jodoh kalau nggak pacaran? Nanti nggak kenal dong. Ternyata kalau buat kenal untuk nikah cukup dgn #ta'aruf

asmanadia Apa sih #ta'aruf? Sederhananya proses kenal tanpa mengabaikan batasan syariat hubungan laki- laki untuk perempuan, untuk menikah

asmanadia  #ta'aruf bisa bermakna umum... yang nggak kenal jadi kenal. Ttp maknanya menjadi khusus ketika dikaitkan dengan pernikahan.

asmanadia Jadi ta'aruf merupakan bagian dari proses ke pelaminan. Karena itu tidak dianjurkan berlama- lama dlm  #ta'aruf.

asmanadia Wajarnya  #ta'aruf berlangsung beberapa pekan sampai dengan 3 atau maksimal 6 bulan. Ada yang lebih cepat dari itu.

asmanadia  #ta'aruf itu agenda berikut stlh kamu mantap utk menikah. Kalau calonmu baru mau nikah lima tahun lagi, ntaran aja taarufnya:p

asmanadia Taaruf jangan cuma saling lirik:p Manfaatkan  #ta'aruf sebagai momen mencari sebanyak-banyaknya informasi tentang calonmu.

asmanadia Kenali latar belakangnya, karakternya, konsepnya tentang pernikahan dan tentang anak #ta'aruf.

asmanadia Siapkan dari sekarang list pertanyaan untuk diajukan saat  #ta'aruf.

asmanadia Cari cara elegan untuk bertanya, agar tidak seperti interview dengan bagian personalia:P ini cari pasangan ya bukan kerjaan :D  #ta'aruf.

asmanadia Jika dimanfaatkan dengan baik, #ta'aruf bisa memberimu tidak hanya data calon tetapi juga potensi masalah setelah menikah

asmanadia Dalam  #ta'aruf sangat dianjurkan melihat sang calon, sesuai dgn hadist Rasul, lihatlah dia!

asmanadia Jangan berdua-duaan saat #ta'aruf, kata nenek itu berbahaya:p ajak saudara atau teman menemani, yang bukan anak kecil ya:P

asmanadia Jika kedua belah pihak merasa cocok. Lanjutkan dengan  #ta'aruf ke keluarga masing- masing.

asmanadia Jika salah satu tidak merasa cocok melanjutkan ke pernikahan setelah taaruf, pls beritahu ybs ASAP. Jangan digantung.  #ta'aruf

asmanadia Hati2 godaan syetan selama #ta'aruf jangan jadi sarana maksiat ya. Kultwit  #ta'aruf bersambung dulu ya.