Lagi-lagi
aku hanya bisa menghela
nafas panjang. Sudah hampir seminggu aku duduk termangu di depan laptop
yang
terkoneksi dengan jaringan internet. Aku terus mencari tau apa yang
biasa
diberikan seseorang pada hari jadi sahabatnya, tentunya selain untaian
doa. Aku
menatap kalender yang tergantung di dinding, tanda merah yang melingkar
diangka
11 itu masih tetap mengambil tempat dipikiranku. Hingga
kini belum satupun ide yang muncul untuk sebentuk hadiah di hari
spesialmu
nanti. Waktu seperti terus mengejarku. Sempat terlintas dibenakku
untuk
memberikanmu hewan peliharaan, mungkin sepasang ikan hias yang akan
menari-nari
sepanjang waktu di dalam sebuah akuarium mini atau seekor hamster yang
dengan
lincahnya terus menggerakkan kaki diroda berputar. Atau mungkin seekor
kucing
cantik berwarna putih dengan bulu yang lebat yang pastinya akan dengan
senang
hati bermanja-manja padamu jika kau mau mengelus-elus tubuhnya, bukankah
itu personifikasi
dari tokoh kartun yang kau sukai. Jika memang itu yang aku berikan, aku
pasti
akan menambahkan pita cantik ditelinga kirinya, namun jangan berharap
aku akan
memberikan seekor kucing tanpa mulut, agar terlihat sama dengan tokoh
kartunmu
itu.
Ahh..tidak.
Itu hanya selingan
dari imajinasiku saja. Sepertinya aku tak akan memberikan hewan
peliharaan
untukmu. Aku takut jika kau sedang lapar, kau akan tega menggoreng
ikan-ikan
hias itu, atau jika kau sedang kesal kau akan mengambil roda berputar
milik si hamster
dan kemudian menggantungkannya di pintu kamarmu agar menjadi
penghiburmu, atau
jika kau sedang bahagia kau akan dengan senang hati menggelitik tubuh
sang
kucing. Sepertinya terlalu menyeramkan bagi mereka jika harus hidup
berdampingan denganmu.
Lalu apa..? Hingga detik ini pun
aku belum menemukan benda apa yang akan kuberikan padamu. Bisa saja aku
bertanya
padamu apa yang kau inginkan saat ini. Tapi aku yakin kau pasti akan
menjawab “Aku
tak butuh apa-apa, kau sudah mengingat hariku saja itu sudah lebih dari
cukup
bagiku”. Atau jika aku boleh berimajinasi lebih kau mungkin akan
memberikan
jawaban yang mengharu biru hatiku seperti “Aku tak butuh apa-apa, karena
kamu
sudah melebihi hadiah apapun yang Tuhan berikan untukku”. Khayalan
seorang
imajiner..
Helaan panjang ini masih akan terus terjadi selama aku belum menemukan hadiah apa yang bisa aku berikan untukmu. Kembali aku menatap kalender itu, ternyata setelah diperhatikan secara lekat angka yang terlingkari warna merah itu hanya berselang satu dengan angka yang menunjukkan tanggal hari ini. Itu artinya waktu hanya menyisakan satu hari saja untukku.
Helaan panjang ini masih akan terus terjadi selama aku belum menemukan hadiah apa yang bisa aku berikan untukmu. Kembali aku menatap kalender itu, ternyata setelah diperhatikan secara lekat angka yang terlingkari warna merah itu hanya berselang satu dengan angka yang menunjukkan tanggal hari ini. Itu artinya waktu hanya menyisakan satu hari saja untukku.
Dan seperti malam-malam kemarin wajahku
hanya menyisakan rona-rona kebingungan.
Sungguh aku hanya
ingin semuanya
terlihat spesial..
***
The third day for me to write "#15harimenulisdiblog" on the tenth day
with the theme #hadiah @hurufkecil
judul yg kebetulan sekali,,,
BalasHapusjangan blg kl itu adalah project yg mnjd tugas saya..jika iya... wadawwww... maaf, terkendala lg... T,T
BalasHapus