Mesjid ini adalah satu dari dua mesjid di Turki yang mempunyai enam menara, yang satu lagi berada di Adana. Kabarnya, akibat jumlah menara yang sama dengan Masjidil Haram di Mekkah saat itu, Sultan Ahmad mendapat kritikan tajam sehingga akhirnya beliau menyumbangkan biaya pembuatan menara ketujuh untuk Masjidil Haram.
Halaman dalamnya sama luas dengan mesjidnya dan dikelilingi oleh arkade. Tempat mengambil wudhu' ada di kedua sisi luarnya. Kolam air mancur bersegi delapan yang berada di tengah halaman . Gerbang monumental tetapi kecil menuju halaman dalam secara arsitektur menonjol dari arcade. Bentuk semi kubahnya memiliki struktur stalaktit halus, dipuncaki lengkungan berhias di atas tiang tinggi. Gerbang ini menghadap ke Hippodrome dan menjadi salah satu tempat favorit pengunjung berfoto.
Elemen paling penting di dalam mesjid adalah mihrab, dari marmar yang dipahat halus dengan relung stalaktit dan hiasan kaligrafi di bagian atasnya. Dinding di sebelahnya dilapis kepingan keramik, tetapi banyaknya jendela di dekat situ membuat pengunjung silau sehingga keramiknya tak terlihat spektakuler. Di kanan mihrab ada mimbar, tempat khatib berdiri menyampaikan khutbah Jum'at atau pada Shalat Ied. Desain mesjid memungkinkan suara khatib terdengar jelas oleh seluruh jemaah yang memadati mesjid.
Ada juga ruangan khusus untuk keluarga penguasa di sudut tenggara, yang berhubungan dengan dua kamar istirahat di lantai atas mesjid. Ruangan khusus ini memiliki mihrabnya sendiri.
Mesjid biru disebut sebagai objek wisata paling banyak dikunjungi di Istanbul. Hal inikarena ketika azan berkumandang, pengunjung yang berada disekitar mesjid ini akan kembali ke Mesjid Biru untuk shalat. Bisa tiga-empat kali ke Mesjid Biru, sementara ke yang lainnya cukup sekali saja.
Subhanallah..
benar-benar ingin merasakan sujud di sana... :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar