Rabu, 29 Juni 2011

Spontanitas Cinta

Cinta adalah karunia.
Ya, cinta adalah anugerah-Nya yang termahal.
Sebagaimana keleluasaan dimensinya, cinta juga dimiliki oleh siapa saja.



Bagi seseorang yang mengharapkan cinta-Nya, cinta merupakan sarana menggapai hakikat.
Bagi dua orang yang mencintai karena-Nya, cinta merupakan perekat utama dalam dinamika ukhuwah, perlu untuk terus disegarkan dengan lapang dada, saling memahami, saling membantu, saling berkorban, serta saling menasihati.
Bagi mereka yang mencari cinta-Nya dari dimensi ketiga, cinta merupakan kekuatan yang selalu mendukung tekad baja dan sekaligus perisai dari segala sesuatu yang menghalangi obsesinya.

Sungguh, Allah tidak kikir mengaruniakan cinta-Nya kepada siapa saja, bahkan kepada orang-orang yang terang-terangan memusuhi-Nya.
"Dan Aku telah melimpahkan kepdadamu (Musa as.) cinta yang datang dari-Ku..."
(QS. Thaha: 39)

Sehingga, simbol kezaliman seperti Fir'aun pun sanggup untuk mencintai Musa.
Ia juga tidak membunuh Musa seperti yang telah dilakukannya terhadap ribuah bayi laki-laki sebelum Musa.

Para ulama salaf, demi kecintaan terhadap ilmu melakukan perjalanan jauh dengan kendaraan yang jauh lebih sederhana dari kendaraan yang ada di era global seperti sekarang.

Pun ulama kontemporer, Syaikh Yusuf Al-Qardhawi.
Demi kecintaannya terhadap ilmu dan idealisme dalam mempertahankan kebenaranlah, maka ia terpaksa terusir dari negeri kelahirannya.
Namun sungguh beruntung, beliau menjadi milik dunia Islam dan rakyat Mesir pun sangat bangga serta mencintai beliau.

Demikian halnya Ibnu Hajar, seorang alim yang memulai karier ilmiahnya di usia tua.
Ia tidak pernah menyerah dengan bilangan umur, bahkan semangatnya selalu menyala-nyala.
Sejarah pun mencatat kegigihannya.

Anak-anak kecil di Palestina menggenggam batu-batu untuk mempertahankan idealisme yang ditanamkan ibunya.
Idealisme obsesif memperjuangkan hak dan kebenaran sekaligus mencintainya.
Karena, mencintai kebenaran adalah jalan mendekatkan diri kepada cinta Allah.

Ya, demikian spontanitas cinta.
Ia menjadi milik semua manusia.
Yang mengubah sesuatu yang berat menjadi benar-benar ringan.
Semoga kita menjadi pecinta sejati dan bisa mempertahankannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar