Rabu, 27 Juli 2011

Bunga Rindu

Cantik..
Itulah kagumku ketika melihat rangkaian bunga itu..
Rangkaian yang memiliki 12 tangkai. Entah apa arti angka itu. Setiap tangkainya dihiasi kuntum-kuntum bunga berwarna merah muda, warna kesukaanku..
Tangkai-tangkai itu terjalin dalam satu wadah bersisi empat, yang disalah satu sisinya terdapat empat kancing yang sedang tersenyum berukuran besar yang juga berwarna merah muda. Sama seperti kancing-kancing itu, aku pun tersenyum melihatnya. Karena setiap kancing itu mewakili satu huruf yang merangkai satu kata, panggilan kesayanganmu untukku.. :)
Akhir-akhir ini panggilan itu tak tergaung lagi. Tidak bisa tidak aku sangat merindui panggilan itu. Dan kau pun menggantinya dengan menuliskan dikancing-kancing itu.
Ahh..kau sungguh cerdas, seolah-olah kau menjadikannya pengganti suaramu, karena dengan hanya melihatnya aku merasa kau selalu memanggilku.

Aku sungguh dibuat takjub dengan pemberianmu itu. Terlebih lagi dengan kehadiranmu malam itu. Sebelumnya aku telah memohonkan tiga rabithah yang pada saat itu tak seorangpun yang terbayangkan olehku. Ternyata Dia telah menghimpun rabithahku di langit-Nya malam itu dan menghantarkannya untukmu.

Maaf, tak memenuhi permintaanmu. Tapi inilah caraku untuk meluapkan rasa rindu ini..
Dan maaf, aku mengutip sedikit kata-katamu bahwa 'Dalam dimensi terkecil saja di hidupku ada sisimu yang melengkapi.
Bahkan ketika mimpi pun aku tak mampu membencimu. Sampai aku terlalu rindu..'
Aku sangat suka kata-kata itu.

Aku sadar, kisah kita tak mungkin akan sama seperti dulu..
Karena seperti yang kau katakan ini sudah terlalu jauh tertinggal. Namun aku masih punya harap yang harus ku bagi dengamu..

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Az Zumar: 53)

Lantas apa yang membuatku meragukan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi..

Biarkan Dia yang memilihkan jalan untuk episode cerita kita.
Ini mungkin skenario terbaik untuk kita.

*masih tentang rindu itu.. :)

6 komentar: