Minggu, 09 Oktober 2011

Hadiah yang Belum Berwujud




Lagi-lagi aku hanya bisa menghela nafas panjang. Sudah hampir seminggu aku duduk termangu di depan laptop yang terkoneksi dengan jaringan internet. Aku terus mencari tau apa yang biasa diberikan seseorang pada hari jadi sahabatnya, tentunya selain untaian doa. Aku menatap kalender yang tergantung di dinding, tanda merah yang melingkar diangka 11 itu masih tetap mengambil tempat dipikiranku.  Hingga kini belum satupun ide yang muncul untuk sebentuk hadiah di hari spesialmu nanti. Waktu seperti terus mengejarku. Sempat terlintas dibenakku untuk memberikanmu hewan peliharaan, mungkin sepasang ikan hias yang akan menari-nari sepanjang waktu di dalam sebuah akuarium mini atau seekor hamster yang dengan lincahnya terus menggerakkan kaki diroda berputar. Atau mungkin seekor kucing cantik berwarna putih dengan bulu yang lebat yang pastinya akan dengan senang hati bermanja-manja padamu jika kau mau mengelus-elus tubuhnya, bukankah itu personifikasi dari tokoh kartun yang kau sukai. Jika memang itu yang aku berikan, aku pasti akan menambahkan pita cantik ditelinga kirinya, namun jangan berharap aku akan memberikan seekor kucing tanpa mulut, agar terlihat sama dengan tokoh kartunmu itu.
Ahh..tidak. Itu hanya selingan dari imajinasiku saja. Sepertinya aku tak akan memberikan hewan peliharaan untukmu. Aku takut jika kau sedang lapar, kau akan tega menggoreng ikan-ikan hias itu, atau jika kau sedang kesal kau akan mengambil roda berputar milik si hamster dan kemudian menggantungkannya di pintu kamarmu agar menjadi penghiburmu, atau jika kau sedang bahagia kau akan dengan senang hati menggelitik tubuh sang kucing. Sepertinya terlalu menyeramkan bagi mereka jika harus hidup berdampingan denganmu.
Lalu apa..? Hingga detik ini pun aku belum menemukan benda apa yang akan kuberikan padamu. Bisa saja aku bertanya padamu apa yang kau inginkan saat ini. Tapi aku yakin kau pasti akan menjawab “Aku tak butuh apa-apa, kau sudah mengingat hariku saja itu sudah lebih dari cukup bagiku”. Atau jika aku boleh berimajinasi lebih kau mungkin akan memberikan jawaban yang mengharu biru hatiku seperti “Aku tak butuh apa-apa, karena kamu sudah melebihi hadiah apapun yang Tuhan berikan untukku”. Khayalan seorang imajiner..

Helaan panjang ini masih akan terus terjadi selama aku belum menemukan hadiah apa yang bisa aku berikan untukmu. Kembali aku menatap kalender itu, ternyata setelah diperhatikan secara lekat angka yang terlingkari warna merah itu hanya berselang satu dengan angka yang menunjukkan tanggal hari ini. Itu artinya waktu hanya menyisakan satu hari saja untukku.
Dan seperti malam-malam kemarin wajahku hanya menyisakan rona-rona kebingungan.

Sungguh aku hanya ingin semuanya terlihat spesial..

***


The third day for me to write "#15harimenulisdiblog" on the tenth day with the theme #hadiah @hurufkecil

2 komentar:

  1. jangan blg kl itu adalah project yg mnjd tugas saya..jika iya... wadawwww... maaf, terkendala lg... T,T

    BalasHapus