Selasa, 21 Februari 2012

Selembar Kertas Kecil

Buku ini beberapa bulan lalu sempat tak ada ditempatnya. Sejenak sempat menjadi teman yang membagikan kisah bagi seorang sahabat. Beberapa bulan berikutnya buku ini dikembalikan masih dalam keadaan yang sama. Buku yang masih meninggalkan beberapa halaman yang belum habis saya baca. Malam ini lembaran-lembaran buku ini kembali saya buka, memastikan baris-baris mana yang belum terlahap sempurna oleh mata dan kisah-kisah mana yang masih asing dalam ingatan. Ketika membuka halaman 312, mata saya langsung terpaku pada selembar kertas kecil yang terlihat seperti batasan bacaan, hmm atau mungkin tidak sengaja tertinggal. Kertas kecil yang berupa fotocopy kartu mahasiswa yang mencantumkan nama sahabat yang meminjam buku ini. Sahabat yang kini sudah lebih dulu menghadap-Nya. Menariknya adalah prolog yang terdapat pada kisah di halaman tersebut, prolog yang membuat cairan bening ini tumpah.

Utsman hanya akan menunduk hening jika disebut tentang neraka, tapi tangisnya menggugu mengguncang bahu saat kubur diperdengarkan. "Andaipun disiksa, " ujarnya, "di Jahanam kita akan punya banyak kawan, adapun di alam barzakh, kesendirian itu pasti sudah sangat mengerikan."


***

Dan lagi baru tersadari ternyata hari ini tepat 44 hari...

Ya Allah, sesungguhnya ia berada dalam jaminan dan tali perlindungan-Mu. Maka lindungilah ia dari fitnah kubur dan siksa neraka. Engkaulah yang Maha memenuhi janji dan memiliki kebenaran. Ya Allah, ampuni dan kasihanilah ia, karena Engkau Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. (HR. Ahmad dan Abu Daud)

"aci ci ek jd wanita carer cut kak he...8x" (potongan kenangan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar