Minggu, 31 Juli 2011

mereka dan dia

Mereka tak sama dengan dia..
Apa yg kau lakukan dengan mereka tak sama dengan apa yang kau lakukan dengan dia..
Kau tak bisa menjadikan mereka sama seperti dia..
Kau tak bisa merubah keadaan mereka agar sama dengan dia..
Kalau kau ingin mereka menjadi dia, atau dia ada di mereka, maka tinggalkan saja mereka..
Karena mereka tak sama dengan dia..
Mereka akan tetap menjadi mereka..
Dan dia akan terus menjadi dia..

Tapi kau bisa memberikan rasa yang sama kepada mereka seperti yang kau berikan kepada dia..

Janganlah kau menjadikan cintamu menjadi cinta mail, yang sementara saja membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan.

Jadikanlah cintamu menjadi cinta rahmah, senantiasa penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, siap melindungi, memperhatikan dan tanpa batas waktu.

Bukalah hatimu, dan lihatlah mereka..

*menanti matahari sya'ban terbenam, memasuki malam ramadhan..
tepian krueng aceh..

Jumat, 29 Juli 2011

selaksa .....

Menapaki kembali satu demi satu kata-kata itu. Penuh mesra, bertabur sayang, mengalirkan cinta. Layaknya sebuah pohon yg selalu menghadirkan daun-daun hijau yang terukirkan kata-kata cinta oleh cahaya sang surya. Semakin elok dan meneduhkan mata yang memandang.

Tak urung terkadang mereka meretas cemburu pada kita. Tak jarang terkadang mereka juga ingin seperti kita..

Itulah cara kita mengungkap segala rasa. Dan cara itu memang hanya milik kita. Kau menembangkan syair, aku yg memainkan melodi.. Aku mengidungkan lirik, kau mengalunkan simfoni..

"Kata-kata cinta terucap indah Mengalun berzikir di kidung doaku.."
Sepertinya itu tembang terakhir kita sebelum segalanya menjadi samar.

Putar kembali video itu maka kau akan melihat betapa kita saling merindu..
"takkan lelah aku menanti.. takkan hilang cintaku ini.. hingga saat kau tak kembali.. kan kukenang di hati saja.."

Duhai Allah..labuhkan rinduku di hatinya.. :)

Rabu, 27 Juli 2011

Bunga Rindu

Cantik..
Itulah kagumku ketika melihat rangkaian bunga itu..
Rangkaian yang memiliki 12 tangkai. Entah apa arti angka itu. Setiap tangkainya dihiasi kuntum-kuntum bunga berwarna merah muda, warna kesukaanku..
Tangkai-tangkai itu terjalin dalam satu wadah bersisi empat, yang disalah satu sisinya terdapat empat kancing yang sedang tersenyum berukuran besar yang juga berwarna merah muda. Sama seperti kancing-kancing itu, aku pun tersenyum melihatnya. Karena setiap kancing itu mewakili satu huruf yang merangkai satu kata, panggilan kesayanganmu untukku.. :)
Akhir-akhir ini panggilan itu tak tergaung lagi. Tidak bisa tidak aku sangat merindui panggilan itu. Dan kau pun menggantinya dengan menuliskan dikancing-kancing itu.
Ahh..kau sungguh cerdas, seolah-olah kau menjadikannya pengganti suaramu, karena dengan hanya melihatnya aku merasa kau selalu memanggilku.

Aku sungguh dibuat takjub dengan pemberianmu itu. Terlebih lagi dengan kehadiranmu malam itu. Sebelumnya aku telah memohonkan tiga rabithah yang pada saat itu tak seorangpun yang terbayangkan olehku. Ternyata Dia telah menghimpun rabithahku di langit-Nya malam itu dan menghantarkannya untukmu.

Maaf, tak memenuhi permintaanmu. Tapi inilah caraku untuk meluapkan rasa rindu ini..
Dan maaf, aku mengutip sedikit kata-katamu bahwa 'Dalam dimensi terkecil saja di hidupku ada sisimu yang melengkapi.
Bahkan ketika mimpi pun aku tak mampu membencimu. Sampai aku terlalu rindu..'
Aku sangat suka kata-kata itu.

Aku sadar, kisah kita tak mungkin akan sama seperti dulu..
Karena seperti yang kau katakan ini sudah terlalu jauh tertinggal. Namun aku masih punya harap yang harus ku bagi dengamu..

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Az Zumar: 53)

Lantas apa yang membuatku meragukan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi..

Biarkan Dia yang memilihkan jalan untuk episode cerita kita.
Ini mungkin skenario terbaik untuk kita.

*masih tentang rindu itu.. :)

Minggu, 24 Juli 2011

Mereka (3)


Bisakah menulis, bertutur tentang seseorang yang sudah 10 Bulan tidak kau temui?
Kok cuma nulis, Merindu hingga menusuk jantung juga bisa.
Ingin menumpahkan semua rasa sayang yang ada padanya dari hati ini walaupun saya tidak sedang sayang padanya, tapi saya sangat sayang dan teramat sangat sayang sekali :)

Sarah, begitu kami memanggilnya namun tidak bagi saya.. bagi saya dia itu "Autis", dia memiliki dunianya sendiri, dia sibuk dengan dunianya sendiri tapi justru disinilah anehnya, kami yang ada disekitarnya, seolah olah sedang ditariknya masuk kedalam dunia yang indah itu, memamerkan hal-hal yang sederhana tampaknya, ternyata jika dimaknai bersama itu menjadi sesuatu luar biasa dan kami pun bisa menggapai mimpi-mimpi kami tanpa takut jatuh..
tertawa, tanpa takut, beberapa hal dan masalah juga akan datang membuat kami terguling dan jumpalitan menyelesaikannya.

Perempuan itu bernama sarah,
dia adalah sumber tawa, dia penuh kemanjaan, seperti seorang anak yang selalu minta permen tiap harinya, begitulah dia berbicara, membujuk, merayu, namun yakinlah..
semua akan tergoda bujukannya..
Dia "Autis", Dia
Hidup didunianya, Dia membawa dunianya bersamanya,
Dan sialnya dunia itu sangat indah, dan tak kan mungkin menolak keindahannya bukan??

Hidupnya sendiri tak selalu baik-baik saja.
Saya hampir yakin, mungkin ada satu momen ketika dia merasa sebaiknya menghilang saja. Atau setidaknya dia pernah bertanya, mengapa dia mesti lahir ke dunia.
Yup, perempuan itu tak selalu baik-baik saja. Tapi siapa saja yang mau tersentuh oleh hangatnya, senyumnya, dan indahnya dunianya, akan merasa hidup dan dirinya, akan baik-baik saja. :)
AUTIZ dan Sarah, begitu kami mengenalnya. Dan dengan
Keindahan Dunia Autiznya itu, dia memang cahaya yang menghangatkan seluruh orang
orang disekitarnya, menjaga mereka, dengan cerita lucu &
polos yang mempesona, dan mimpi-mimpi yang tergantung tinggi setiap malamnya, menemanimu mempercepat tibanya pagi...

Ahgggrr, kenapa malam ini saya merindukannya dua kali lipat yah?? ;)

(Puput, sini aku bisikin, nggak semua yang aku tulis ini bener loh, Hentikan segala keautisannya setelah baca tulisan ini yah.. Kumohon.. hahahaha..)

Pandan, 07 Juli 2010


***********************************||**************************************

Dirimu benar sayang..
Aku tak selalu baik-baik saja..
Bahkan aku terlihat begitu sangat menyedihkan hingga timbul rasa kasihan di hati mereka.
Sayang, sepertinya kau lupa menuliskan bahwa aku juga sungguh sangat merepotkan dan menyusahkan..
Aku yakin kau tentunya tau dan sadar akan hal itu..
Aku berusaha menghitung berapa nilai kebermanfaatanku terhadap mereka (kau juga tentunya), hmm..kufikir 10 jariku ini masih meninggalkan sisanya..

Dr tanggal kau menulis tentangku hingga sekarang sudah 22 bulan kita tak bertemu.
Aku sungguh ingin melihat apakah kau masih demitku (aku tak akan memanggilmu demit lg, itu terlalu buruk, kau tentunya sangat indah).
Sayang, tepatnya aku rindu.. (rambutmu, tawamu, suaramu, dan semua tentangmu).

Bukankah kau tau, aku sungguh menggilai tulisan-tulisanmu.
Aku sangat marah jika kau berusaha menyembunyikannya.
Tepatnya karena aku
sangat takjub kepadamu, kau mampu menggambarkan segala hal melalui tulisan..
Hey..Kenapa aku jd menuliskan tentangmu..
haha..
Bisakah kita bertemu..
Kita tidak pernah berbicara banyak bukan..
Apalagi dari hati ke hati..
Pertemuan kita cenderung kita habiskan dengan ledekan saling membanggakan apa yang kita miliki.
Kau ingat, aku begitu membenci ketika kau selalu menceritakan tentang edward cullen mu itu (maaf jika tulisannya salah :p)

Aku tak bisa menggambarkanmu sebaik kau menggambarkanku..
Tapi aku bisa merinduimu lebih dari kau merinduiku..


































                               aku suka melihat kau dan senja... :)

Haa..
Aku rasa, sedikit kegilaanmu merasukiku saat ini..
Kau tau, saat ini rinai-rinai air membasahi tanah yang kupijak.
Kau tau, bahkan saat ini hatiku sama seperti langit yang bertenger di atasku.
Kalau kata poohmu, wajahku sama seperti mentari yg sepakat skali dgn langit, tak ingin menampakkan dirinya, jd hanya ada mendung yg menggelayut..
Dia hanya terlalu mencemaskan aku..
Aku sungguh menyayanginya.. :)

OK cukup..
Ini sudah diluar batas..
Aku harus segera beranjak.
Walau langit masih melantunkan bait-bait hujannya namun aku harus segera melakukan perjalananku lagi.
Ini lebih kepada caraku menunjukkan cintaku kepada-Nya..
Aku suka mengunjungi tempat-tempat baru yang sangat indah untuk melantunkan zikir-zikirku..
Kalau kau berada di sini aku akan dengan senang hati mengajakmu turut serta, untuk menikmati betapa indah kuasa-Nya..
:)

Sabtu, 23 Juli 2011

Doa Qalbu

Di malam penuh bintang
Di atas sajadah yang ku bentang
Sedu sedan sendiri
Mengadu pada Yang Maha Kuasa
Betapa naif diriku ini
hidup tanpa ingat pada-Mu
Urat nadipun tahu aku hampa
Di malam penuh bintang
Di bawah sinar bulan purnama
Ku pasrahkan semua
Keluh dan kesah yang aku rasa
Sesak dadaku menangis pilu
Saat ku urai dosa-dosaku
Dihadapan-Mu ku tiada artinya
Doa qalbu tak bisa aku bendung
Deras bak hujan di gurun sahara
Hatiku yang gersang
Terasa oh tenteram
**********||**********

Biarkanlah embun-embun itu selalu hadir sebagai penyejuk untuk selalu mengingat-Mu..
Tentunya diri-Mu lebih tau betapa lamanya hati ini terbiarkan kering.
Maka jangan biarkan embun-embun itu menghilang walau sedetik pun.
Mungkin itu memang cara-Mu untuk melihat seberapa sanggup bertahannya diri ini.
Ini masih terlalu dini, ketika embun-embun itu benar-benar menghilang dan tak meninggalkan sisanya sedikitpun maka tak sulitlah bagi hati yang belum terlatih ini untuk kembali menjadi kering..
**********||**********

Hanya Engkau yang tahu siapa aku
Tetapkanlah seperti malam ini
Sucikan diriku
Selama-lamanya

Minggu, 17 Juli 2011

Masih Tentang Senja

Senja-Mu selalu terlihat indah.
Lihatlah, ketika siluetnya terpantul di riak-riak kecil lautan.
Lihatlah, ketika langit menjadi jingga dibuatnya.
Hey..di sana..lihatlah, burung-burung itu membentuk formasi apik mengitari angkasa mencari jalan pulang.
Dan lihatlah, sang surya dengan gagahnya mundur perlahanan menuju bagian bumi yang lain..
Aku selalu suka dengan senja-Mu..
Aku akan selalu menyanyikan bait cinta untuknya..


Senja untukku.. :)

*senja sore di ulelheu..

Rabu, 13 Juli 2011

Andai Waktu Memangilku

Ya Rabbi beri kami
Cahaya penerang digelapnya hati
Jauh sudah langkah kaki
Lewati jutaan detik tak kembali
Ilahi ampuni kami
Dosa-dosa mewarnai diri
Hati lupa kadang terlena
Mimpi dunia menggoda sang jiwa
Andai waktu memanggilku
Berharap tersenyum di akhir masaku
Maafkanlah ampuni diriku
Hati ‘kan memohon di
kemahaan-Mu
Tangan ini hati ini
Hari-hari berlalu ‘kan jadi saksi-Mu
Dan tak bisa ku sembunyi
Suka duka nestapa tiada hati bisa berdusta

"Garis ini adalah
pengharapan dan garis yang ini
adalah batas kematian manusia.
Maka disaat ia seperti demikian
itu, tiba-tiba datanglah
kepadanya garis yang lebih dekat".
(HR: Bukhari)

Angan-angan itu sangat panjang sehingga seringkali tak berubah menjadi tindakan bahkan hingga ruh tak lagi menyemayami raga.
Apa yang terfikirkan saat ini benar-benar hanya angan yang mengambil porsi lebih dibandingkan tindakan..
Selalu berangan menjadi lebih baik, menjadi lebih baik, dan menjadi lebih baik.
Namun tindakan yang terukir sungguh sangat tak menjamin.

Waktu tanpa bisa kita cegah akan terus bergulir.
Tersadarkah kapan saat itu akan tiba??
Tidak..
Semua telah disusun dengan rapi oleh-Nya.
Jadwal-jadwal itu telah terpahat tanpa bisa dihapus.
Itulah rahasia-Nya.

Kita datang tidak
diminta, kita pulang tidak diduga.
Bila sanggup hidup, mesti
sanggup mati. Bila sanggup
datang, mesti sanggup pulang.
Kita hanya menghabisi bilah-bilah hari yang telah ditentukan.
Tujuan ke sini untuk diuji, tiba
masanya pasti kembali.
Yaa..saat perpisahan itu pasti tiba.

Kembali waktu memainkan perannya.
Adakah hal ini terfikirkan sebelumnya..?
Tak terpungkiri terkadang hanya bisa mengutuki diri untuk suatu keterlambatan.
Padahal kalimat bijak menguraikan bahwa tak ada kata terlambat untuk hal yang baik.
Yaa..tetap ada sesal untuk banyak hal yang tak terlakukan di waktu yang lalu.

Banyak hal yang masih harus d pelajari, dipahami, dilakukan.
Selalu berharap waktu masih berpihak hingga ketika masanya mulut tak lagi berbicara, mata tak lagi melihat, telinga tak mendengar, tangan tak lagi menyentuh, dan kaki tak lagi melangkah, semua bekal bisa terkumpul dengan baik.

Rabbana..
Tangan kami..
Kaki kami..
Mulut kami..
Mata hati kami..
Luruskanlah..
Kukuhkanlah..
Di jalan cahaya..

Senin, 11 Juli 2011

Bait Rindu Untukmu...Senja..

Aku tau, kau tak akan sedih walaupun saat ini kau tak bisa memainkan kidungmu..
Aku tau, kau tak akan pernah marah walaupun kelabu mengukung jinggamu..
Aku tau, kau tak akan kecewa walaupun alam tak berpihak padamu..
Aku tau, kau akan memberi kesempatan untuknya menyapa bumi..
Aku tau, kau punya keihlasan untuk membagi tempatmu..
Aku tau, kau punya kesabaran untuk menanti waktumu..
Aku tau, kau selalu punya syukur walau kau tak hadir di tempat dan waktu ini.
Kau punya segalanya.
Karena Pemilikmu menciptakanmu dengan sempurna..
Hingga terkadang membuatku cemburu padamu..

Hari ini ia mengambil peranmu untuk sementara.
Mengharuskanmu untuk beristirahat..
Moga esok aku bisa melihatmu lagi memainkan simfonimu untukku, di titian sore kita yang indah..
Senjaku.. :)

Senin, 04 Juli 2011

Berduaan Bersama-Mu

Capek yang melelahkan..
Kesungguhan yang menakjubkan..
Tamasya di hari panjang yang dipenuhi cita-cita, angan-angan, dan setumpuk beban yang tidak lepas dari kepayahan.
Pergulatan ini terus berlangsung, di dalamnya mencakup hati yang miskin hingga datang waktu malam.
Setiap pecinta menyendiri dengan kekasihnya dan setiap perindu berduaan dengan yang dirindunya.
Alangkah nikmatnya waktu sesaat ini yang mampu mengenyahkan kepenatan dan di dalamnya ia hidup dalam kebahagiaan.

Di keheningan malam..
Kuhadapkan hati ini kepada-Mu duhai Yang Maha Kuasa..
Dan luruhlah air mata ini karena ketakutanku kepada-Mu..
Sungguh berdua bersama-Mu adalah kehidupan yang sesungguhnya..